
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana memberlakukan larangan ekspor tiga produk bijih mineral lagi, timah, tembaga, dan bauksit untuk mendukung hilirisasi dalam negeri. Selain itu, pemerintah telah menyiapkan rencana investasi untuk pembangunan smelter tersebut.
Hilirisasi terus didorong sesuai instruksi presiden untuk mengurangi ekspor bahan mentah dan membangun berbagai ekosistem industri logam dan mineral serta mendorong pengembangan lebih lanjut industri otomotif seperti kendaraan listrik, kata Airlangga dalam konferensi pers daring. , Senin (7). /2).
Dalam paparannya, Airlangga menjelaskan saat ini realisasi pembangunan smelter tersebut sekitar sepertiga dari total yang akan dibangun. Pemerintah juga akan melarang ekspor timah, tembaga, dan bauksit. Aturan saat ini adalah larangan ekspor bijih nikel mulai tahun 2020.
Menurut Airlangga, ada empat kebijakan pendukung hilirisasi yang diberikan pemerintah. Pertama, menyediakan infrastruktur industri yang memadai atau pengembangan kawasan industri atau KEK. Kedua, menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
Kebijakan selanjutnya adalah melakukan intervensi melalui insentif dan disinsentif fiskal. Keempat, menyediakan teknologi, mengembangkan sumber daya manusia dan mesin industri.
Airlangga juga menjelaskan, saat ini pemerintah telah menyiapkan rencana pembangunan 52 smelter dengan total nilai investasi US$ 19,5 miliar selama 2021-2024. Dari 52 smelter yang akan dibangun, sudah ada 19 smelter yang berdiri.
Beberapa smelter yang sudah dikerjakan antara lain 11 smelter nikel, empat smelter bauksit, masing-masing satu smelter besi dan mangan, dan dua smelter tembaga. Total nilai investasi US$ 9,6 miliar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana melarang ekspor tembaga pada pertengahan tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari rencana industrialisasi Presiden Jokowi untuk sisa masa pemerintahannya.
“Terkait kebijakan pelarangan ekspor nikel, kita akan terus merugi di WTO. Padahal bauksit sudah kita hentikan Desember tahun lalu, dan pertengahan tahun mungkin akan lebih banyak lagi ekspor tembaga kita hentikan,” kata Presiden Jokowi di sela-sela pertemuan. Dies Natalis ke-50 PDIP, Selasa (10/1).
Berikut rincian investasi peleburan yang sedang berlangsung:
– nikel, sebanyak 30 smelter dengan total investasi US$ 7,62 miliar
– bauksit, sebanyak 12 smelter dengan total investasi US$ 7,14 miliar
– besi, sebanyak dua smelter dengan total investasi US$ 53,7 juta
– tembaga, total empat smelter dengan total investasi US$ 4,69 miliar
– mangan, sebanyak dua smelter dengan nilai investasi US$ 23,9 juta
– timbal dan seng, sebanyak dua smelter dengan nilai investasi US$ 28,8 juta.