
Kementerian ESDM resmi mengubah formula pembentukan Harga Acuan Batubara (HBA). Kebijakan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 41 Tahun 2023 ditandatangani Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 27 Februari 2023.
Perhitungan HBA masih terbentuk dari rata-rata empat indeks seperti Global Coal Newcastle Index (GCNC), Newcastle Export Index (NEX), Platts Index dan Indonesia Coal Index (ICI), masing-masing indeks memberikan kontribusi perhitungan sebesar 25% terhadap rumus HBA.
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara (Minerba), Irwandy Arif menjelaskan, terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata periode penghitungan keempat indeks tersebut.
Penyusunan HBA terbaru akan menggunakan harga indeks dua bulan sebelumnya. Sedangkan formulasi sebelumnya menggunakan perhitungan rata-rata empat indeks sebulan sebelumnya.
Selain itu, perhitungan formulasi HBA yang baru juga menggunakan persentase yang berbeda. Contohnya adalah 70% dari harga bulan ini dan 30% dari harga bulan lalu. Ini juga terjadi sebaliknya.
Perubahan rumusan HBA tersebut bermula dari keluhan para pengusaha yang sulit membayar kewajiban royalti yang lebih tinggi dari harga patokan penjualan batu bara. Pada Februari, harga acuan ditetapkan US$ 277,05 per ton.
“Karena royalti dibebankan ke HBA yang melonjak seperti Oktober 2022, itu puncaknya,” kata Irwandy saat menjadi pembicara dalam diskusi Peningkatan Kapasitas Media Sektor Mineral di Hotel Ashley Jakarta, Rabu (8/3).
Irwandi menjelaskan, acuan harga jual batu bara di dalam negeri didasarkan pada jumlah kalori batu bara. Per 24 Februari, harga jual batu bara 3.400 kkal/kg adalah US$ 47,76 per ton, kalori 3.800 kkal/kg seharga US$ 61,69 per ton, dan kalori 4.200 kkal/kg seharga US$ 74,48 per ton.
Selanjutnya, batu bara dengan kalori 4.700 kkal/kg seharga US$ 93,2 per ton, kalori tinggi 5.500 kkal/kg seharga US$ 125,56 per ton dan kalori 6.000 kkal/kg seharga US$ 193,33 per ton.
“Bayangkan, perusahaan membayar royalti US$ 277 per ton tapi mereka hanya bisa menjual dengan harga segitu. Ini tidak seimbang,” kata Irwandy.
Merujuk regulasi terbaru, ada tiga rumusan HBA:
PertamaHBA dengan nilai kalori ekuivalen 6.322 kkal/kg GAR, Total Moisture 12,58%, Total Sulfur 0,71% dan Ash 7,58% akan ditentukan melalui rumus perhitungan HBA = (0,7*Pm) + (0,3*Pm -1) (US $/ton) .
Pm adalah harga jual rata-rata batubara dengan kalori 6.200 -6.400 kkal/kg GAR pada bulan sebelumnya (US$/ton). Pm-1 adalah harga jual rata-rata batubara dengan kalori 6.200 -6.400 kkal/kg GAR dalam dua bulan sebelumnya (US$/ton).
KeduaHBA I dengan nilai kalori setara 5.200 kcal/kg GAR, Total Moisture 23,12%, Total Sulfur 0,69% dan Ash 6% akan ditentukan melalui rumus perhitungan HBA I = (0,7*Pm) + (0,3*Pm-1 ) (US$/ ton).
Pm adalah harga jual rata-rata batubara dengan kalori 5.100 -5.300 kkal/kg GAR pada bulan sebelumnya (US$/ton). Sedangkan Pm-1 adalah harga jual rata-rata batubara dengan kalori 5.100 -5.300 kkal/kg GAR dalam dua bulan sebelumnya (US$/ton).
KetigaHBA II dengan nilai kalori setara 4.200 kcal/kg GAR, Total Moisture 35,29%, Total Sulfur 0,2% dan Ash 4,21% akan ditentukan melalui rumus perhitungan HBA II = (0,7*Pm) + (0,3*Pm -1 ) (US$/ ton).
Pm adalah harga jual rata-rata batubara dengan kalori 4.100 -4.300 kkal/kg GAR pada bulan sebelumnya (US$/ton). Sedangkan Pm-1 adalah harga jual rata-rata batubara dengan kalori 4.100 -4.300 kkal/kg GAR dalam dua bulan sebelumnya (US$/ton).
Formula perhitungan ini lebih berbeda dengan formula HBA sebelumnya yang dihitung secara individual dari rata-rata bulanan Globalcoal Newcastle Index (GCNC), Newcastle Export Index (NEX), indeks Platts dan Indonesia Coal Index (ICI) pada bulan sebelumnya. Formula sebelumnya dengan kualitas ekuivalen sebesar 6322 kkal per kg kalori GAR, 8% total moisture, 0,8% total sulfur, dan 15% abu.