
Kementerian ESDM akan menyiapkan regulasi berupa Peraturan Menteri (Permen) sebagai landasan hukum agar perpanjangan izin ekspor tembaga PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara hingga Mei 2024 tidak dilanggar. UU No. 3 Tahun 2020 tentang Mineral.
Pasal 170A UU Minerba mengatur ekspor produk mineral mentah berlaku paling lama tiga tahun sejak undang-undang tersebut diundangkan. Perpanjangan ekspor hingga Mei 2024 juga menjadi batas waktu maksimal PTFI dan Amman Mineral menyelesaikan proyek peleburan.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, terbitnya Permen ESDM ini merupakan jalan tengah kebijakan penerapan larangan ekspor semua mineral mentah yang akan berlaku serentak pada Juni 2023 tanpa perlu dilakukan peninjauan kembali. Minerba. Hukum.
“Kita lihat saja, jika larangan ekspor berlaku Juni 2023, Freeport akan terkena dampaknya. Padahal Freeport memiliki Indonesia dengan porsi 51%,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (28/4). ).
Relaksasi ekspor konsentrat tembaga bagi kedua perusahaan tersebut merupakan sikap pemerintah yang memahami keterlambatan pembangunan smelter akibat Pandemi Covid-19. Arifin mengatakan keterlambatan mendapatkan pabrik juga disebabkan pekerja kontraktor asal Jepang yang tertahan sekitar dua tahun.
Freeport melaporkan progres konstruksi smelter tembaga baru di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik sudah mencapai 61,5% hingga kuartal I 2023. Sementara progres pembangunan smelter tembaga Amman Mineral di Batu Area hijau telah mencapai 51,63% hingga Januari 2023.
Siapkan Penalti Keterlambatan Melter
Selain memberikan izin perpanjangan masa ekspor, pemerintah juga akan memberlakukan mekanisme yang menguntungkan bagi Freeport dan Amman Mineral sebagai penalti atas keterlambatan pembangunan pabrik. Freeport mengatakan smelter baru mereka bisa beroperasi penuh pada Desember 2024.
Dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport tertulis, jangka waktu penyelesaian pembangunan Pabrik Gresik paling lama 5 tahun sejak IUPK diterbitkan pada Desember 2018, hingga penyelesaian pembangunan smelter maksimal pada Desember 2023.
Sementara itu, pembangunan smelter Amman Mineral juga molor dari target awal yang ditetapkan Juli 2023 beroperasi penuh. Perseroan memperkirakan commissioning smelter akan dilakukan pada Juli 2024 dan beroperasi dengan kapasitas 60% pada Desember. 2024. .
“Perpanjangan ekspor tembaga sampai Mei 2024, tapi dengan catatan. Kami sedang membuat syarat administrasi. Syarat administrasi mirip denda,” kata Arifin.