liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Golongan 450 VA Tak Dihapus, ESDM Fokus Perbarui Data Subsidi Listrik

Golongan 450 VA Tak Dihapus, ESDM Fokus Perbarui Data Subsidi Listrik

Kementerian ESDM menegaskan pemerintah belum berencana mengubah pelanggan listrik dari 450 volt ampere (VA) menjadi 900 VA, seperti disampaikan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah beberapa waktu lalu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menilai, wacana tersebut belum bisa dilaksanakan dengan sempurna saat ini karena peningkatan daya listrik menjadi 900 VA berpotensi meningkatkan penggunaan listrik yang akan diikuti dengan kenaikan biaya.

“Kalau pasokan listrik meningkat, pasti ada efeknya. Pembayaran otomatis setelah 900 VA. Jadi tidak jelas apalagi disajikan di saat seperti ini. Sensitiflah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (18/9).

Menurut Arifin, saat ini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan ketepatan target subsidi listrik 450 VA. Pemutakhiran data akan dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat secara nasional.

“Kalau penataannya tepat sasaran, kita sedang dalam proses mengarahkan agar mereka yang benar-benar menerima dan membutuhkan mendapat manfaat,” ujarnya.

Pandemi Covid-19 dan perubahan kondisi sosial, lanjut Arifin, telah mengubah data subsidi listrik 450 VA. “Kami sudah memetakannya, tapi kami memperbaruinya lagi. Karena dengan adanya pandemi Covid, situasi saat ini pasti akan berubah. Kami perlu memperbarui sesuatu,” katanya.

Kementerian ESDM sendiri telah memetakan data update subsidi listrik dengan tetap mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Selanjutnya, data tersebut akan dikonfirmasi ulang di lapangan.

Upaya ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebelumnya diberitakan, Banggar DPR telah sepakat mendorong penghapusan golongan listrik 450 VA. Kelompok rumah tangga miskin didorong untuk meningkatkan ke kategori daya 900 VA dengan tujuan mengatasi surplus listrik yang dialami PLN saat ini.

“Kami (Banggar DPR RI) setuju dengan pemerintah dari 450 VA ke 900 VA, dan 900 VA ke 1.200 Va, itu tegas,” kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat Panja RAPBN 2023, Senin (13/ 9).

Kata Said, ada dua alasan kebijakan ini. Pertama, meningkatkan kapasitas listrik rumah tangga miskin yang sudah menggunakan 450 VA. “Jangan cuci baju kalau tiba-tiba disuruh tutup karena meterannya jelek,” ujarnya.

Kedua, diperlukan peningkatan daya untuk menyerap kelebihan pasokan listrik di Indonesia. Dengan peningkatan daya tersebut, kelebihan pasokan listrik selama bertahun-tahun dapat diserap seiring dengan bertambahnya daya listrik rumah tangga.

Dia mengatakan, kelebihan pasokan listrik telah membebani keuangan negara. Pemerintah tetap membayar kompensasi kepada PLN meskipun kelebihan pasokan tidak digunakan.

Said mengatakan pemerintah akan menanggung Rp 3 triliun untuk setiap 1 gigawatt (GW) kelebihan pasokan listrik. Saat ini ada sekitar 6 GW kelebihan suplai atau suplai yang tidak terpakai, sehingga kompensasi yang dibayarkan negara sebesar Rp 18 triliun.

Selain itu, pasokan listrik di tahun-tahun mendatang dapat kembali meningkat seiring dengan munculnya energi baru dan terbarukan (EBT). Menurutnya, proses transisi dari 450 VA ke 900 VA bukanlah pekerjaan yang rumit. Biaya untuk menggunakannya juga diklaim tidak mahal.

Hal ini juga diperbolehkan oleh PLN. “Biayanya sangat minim, hanya mengganti MCB saja,” jawab pejabat PLN saat ditanya Said dalam rapat tersebut.

Saat ini terdapat 24 juta pelanggan daya listrik 450 VA. Kata Said, proses peralihan peningkatan menjadi 900 VA diduga dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Said juga mengatakan, kebijakan ini bisa membantu menghemat anggaran dengan memotong subsidi elpiji.

Selain mengusulkan penghapusan 450 VA, ia juga mengusulkan agar pemerintah membagikan kompor listrik gratis kepada masyarakat seiring dengan peningkatan pasokan listrik rumah tangga menjadi 900 VA. Pemerintah diperkirakan akan mulai menarik kembali distribusi tabung LPG 3 Kg saat masyarakat mulai beralih ke kompor listrik.