
Pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan harga patokan batu bara (HBA) periode Juli 2023 turun. Penurunan HBA sejalan dengan tren penurunan harga batubara global.
HBA Juli tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 183.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Harga Acuan Mineral Logam dan Harga Batubara Acuan Juli 2023 tertanggal 17 Juli 2023.
Harga batubara ditentukan berdasarkan tiga kategori. Kategori pertama adalah batubara dengan nilai kalori sebesar 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,58%, sulfur total 0,71%, dan abu 7,58%.
HBA penyediaan listrik untuk keperluan umum dan BBM untuk industri dalam negeri selain industri pengolahan dan/atau pemurnian mineral ditetapkan US$ 191,6 per ton, naik tipis dari US$ 191,26 per ton pada bulan sebelumnya.
Kategori selanjutnya adalah HBA I dengan nilai kalori setara 5.200 kcal/kg GAR, total moisture 23,12%, sulfur total 0,69% dan abu 6%, ditetapkan US$ 109,27 per ton. Harga tersebut turun US$ 3,32 dari US$ 112,59 per ton pada Juni.
Kemudian HBA II dengan nilai kalor ekuivalen 4.200 kcal/kg GAR, total moisture 35,29%, total sulfur 0,2%, dan ash 4,21% ditetapkan US$ 75,2 per ton. Harga tersebut turun US$ 3,15 dibandingkan US$ 78,35 per ton pada bulan sebelumnya.
Harga batu bara acuan Indonesia terus turun sejalan dengan tren harga batu bara dunia yang salah satunya diperdagangkan di ICE Newcastle, Australia yang bulan lalu turun cukup dalam dari US$149 per ton menjadi US$134.
Harga batu bara dunia secara keseluruhan sepanjang tahun ini telah turun lebih dari 55%. Sementara itu, HBA turun sekitar 37% dari US$ 305 per ton pada Januari untuk batu bara dengan heating value setara 6.322 kcal/kg GAR.
Penurunan harga batu bara dipengaruhi oleh terus meningkatnya kapasitas energi terbarukan di dunia, terutama di China yang merupakan negara konsumen batu bara terbesar dunia, dan di Amerika Serikat. Pasokan gas alam yang melimpah di Eropa juga menekan permintaan batubara global.