
Kementerian ESDM melaporkan realisasi investasi di bidang ketenagalistrikan sepanjang 2022 mencapai US$ 5,75 miliar. Pencapaian ini melampaui target sebesar US$ 5 miliar, namun turun 14,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 6,71 miliar.
“Realisasi investasi ketenagalistrikan hingga Desember 2022 sebesar US$ 5,75 miliar, melebihi target US$ 5 miliar,” kata Plt Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Selasa ( 31/1).
Dadan mengatakan, investasi ketenagalistrikan terdiri dari investasi pembangkit, transmisi, gardu induk dan distribusi. Turunnya investasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan target peningkatan kapasitas pembangkit menjadi hanya 5.338,2 megawatt (MW) dari target 5.988,64 MW.
Selain itu, target pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan lainnya yang tidak mencapai target adalah jaringan distribusi yang hanya terbangun 11.537,73 km dari target 22.796 km, dan gardu distribusi yang hanya terbangun 1.098 MVA dari target 1.952 MVA.
Namun pembangunan jaringan transmisi mencapai 3.591,76 km atau 133% dari target 2.709,81 km, dan pembangunan gardu induk mencapai 6.060 MVA atau 178% dari target 3.379,5 MVA.
Kementerian ESDM mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya realisasi investasi ketenagalistrikan, yakni turunnya permintaan listrik akibat pandemi Covid-19, sehingga beberapa proyek pembangkit mengalami kemunduran komersial. tanggal operasi (COD).
Kemudian membatasi kemampuan investasi PLN agar pembiayaan proyek menjadi lebih selektif. Pandemi Covid-19 juga menyebabkan pembatasan masuknya tenaga kerja asing, peralatan/komponen bahan utama, dan juga beberapa kontraktor mengalami masalah keuangan.
Investasi juga terkendala masalah perizinan dan pembebasan lahan, serta keterlambatan pasokan main transmission equipment (MTU) dan main distribution equipment (MDU) akibat pengaruh perang Rusia-Ukraina, serta beberapa proyek PLN yang masih dalam proses. fase pengadaan.
Kementerian ESDM juga menyatakan rasio elektrifikasi hingga akhir tahun 2022 telah mencapai 99,63%. Namun justru konsumsi listrik per kapita mencapai 1.173 kWh atau 93% dari target 1.268 kWh.