liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Jokowi akan Larang Ekspor Tembaga dengan Masih Minimnya Smelter

Jokowi akan Larang Ekspor Tembaga dengan Masih Minimnya Smelter

Presiden Joko Widodo kembali memberi isyarat untuk memperluas cakupan hilirisasi mineral. Setelah menghentikan ekspor nikel sejak Januari 2020 dan bauksit pada Juni 2023, pemerintah juga akan melarang ekspor tembaga pada pertengahan tahun ini.

Untuk mendorong pelaksanaan hilirisasi tembaga, pemerintah perlu menjamin penyerapan bahan baku dalam negeri dengan menyediakan pabrik pengolahan atau peleburan mineral. Lalu berapa banyak smelter tembaga yang ada di Indonesia sekarang?

Menurut data Kementerian ESDM, hingga November 2022 sudah ada dua smelter tembaga yang beroperasi. Selain itu, ada dua smelter lagi yang sedang dibangun, yakni milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, dan milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Benete, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.

Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan MIND ID, Niko Chandra mengatakan, progres pembangunan smelter pada akhir Desember 2022 mencapai sekitar 50% dan ditargetkan selesai pada akhir 2023.

“Fasilitas kilang tersebut akan dapat beroperasi pada akhir Mei 2024. Kemudian secara bertahap meningkatkan output operasional hingga beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2024,” ujar Niko melalui SMS, Rabu (11/1).

Niko menjelaskan, proyek pembangunan kilang PTFI meliputi tiga proyek utama di antaranya smelter tembaga baru berkapasitas 1,7 juta ton per tahun di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik.

Selain itu, ada perluasan PT Smelting sebesar 300 ribu ton per tahun dan Refinery Logam Mulia (PMR) berkapasitas 6 ribu ton per tahun, keduanya juga berlokasi di JIIPE.

“Proyek ini menelan biaya sekitar US$ 3 miliar dan menggunakan teknologi double flash melting & conversion. Produk utama yang dihasilkan antara lain katoda tembaga, emas murni, dan perak batangan,” ujar Niko.

“Dengan beroperasinya smelter baru PTFI nanti, maka PTFI dapat memurnikan seluruh konsentrat tembaga di dalam negeri,” tambahnya.

Sedangkan pengadaan peleburan tembaga PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat diprediksi akan selesai pada akhir tahun 2024.

Corporate Communications Manager Amman Mineral, Kartika Octaviana mengatakan, pembangunan smelter hingga November 2022 mencapai 47% dengan total nilai investasi US$ 1 juta.

Kemudian smelter tembaga tersebut akan mampu memproduksi hingga 222.000 ton katoda tembaga setiap tahunnya. Pabrik pengolahan dan pemurnian tembaga ini dibangun di kawasan Batu Hijau, dekat dengan lokasi tambang perseroan.

“Pasir pekat diolah di smelter, katoda tembaga dilepas dalam bentuk lempengan,” kata Kartika saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR, Kamis (11/10/2022).

Pembangunan smelter ini molor dari target yang ditetapkan Juli 2023 bisa beroperasi penuh. Kartika menjelaskan, penundaan itu disebabkan oleh kondisi eksternal seperti pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik global yang kurang stabil.

Kendati demikian, Amman terus berkomunikasi dengan pemerintah untuk melaporkan progres pembangunan pabrik tersebut. “Sudah lama ada kendala yang tidak bisa kami atasi dan berimbas pada logistik,” ujarnya.