
Melalui kerja sama investasi bersama, PT PLN (Persero) bekerja sama dengan lima industri strategis antara lain kawasan industri terpadu, industri peleburan, dan industri pusat data untuk mempercepat akses listrik. Kerja sama ini ditandai dengan nota kesepahaman antara PLN dengan lima mitra kerja di Kantor Pusat PLN, Rabu (5/4).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi negara adalah sektor industri.
Menurutnya, hilirisasi dapat meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia melalui peningkatan nilai jual produk komoditas mineral. Salah satu faktor terpenting untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan daya saing industri adalah tersedianya energi listrik berbasis energi yang andal, efisien, dan terbarukan.
“Untuk itu, kita sudah tahu bahwa listrik merupakan kebutuhan penting bagi sektor industri. Kami siap memfasilitasi segala kebutuhan kelistrikan sektor industri. Saat ini kita memiliki pasokan listrik yang sangat andal dan kita pastikan seluruh sistem kelistrikan kita mampu menjawab kebutuhan listrik sektor industri,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4).
Melalui kerjasama ini, PLN mengakselerasi penetrasi pasar dengan bekerja sama dengan mitra strategis untuk dapat memasok listrik sesuai kebutuhan industri. Melalui investasi bersama yang ditawarkan PLN, kebutuhan listrik dapat terealisasi dengan cepat.
“PLN siap bekerja sama dan memastikan iklim investasi yang baik dalam mendukung sektor industri,” kata Darmawan.
Direktur Perencanaan Korporasi dan Pengembangan Usaha PLN Hartanto Wibowo menjelaskan, untuk dapat melaksanakan pembangunan industri membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Oleh karena itu, PLN mensukseskan dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi melalui skema investasi bersama
Dengan begitu, target hilirisasi mineral dalam negeri dapat segera terwujud dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan dalam berbisnis. Usaha patungan adalah usaha patungan atau investasi yang dilakukan oleh usaha patungan dengan mitra terbatas.
“Melalui kerjasama ini, kita tidak lagi saling menunggu, tetapi kita akan proaktif mencari solusi untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan bisnis masing-masing,” kata Hartanto.
Hartanto memaparkan lima industri yang digandeng PLN kali ini, yakni PT Anugrah Tehnik Industri, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Dayatama Prima Energi, China Energy, dan PT Suryacipta Swadaya.
Melalui investasi bersama, PLN dan mitra strategis akan dapat menjamin percepatan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, sehingga target operasi peleburan dan kawasan terpadu dapat tercapai tepat waktu. Untuk kawasan terpadu, selain ketenagalistrikan berbasis energi yang andal dan ramah lingkungan, juga berpotensi untuk mengembangkan solusi cerdas terpadu.
Direktur Utama PT Anugrah Tehnik Industri Edy Santi menilai saat ini kawasan industri merupakan salah satu industri yang berkembang pesat. Dengan banyaknya pertumbuhan industri dan menjamurnya kawasan industri, maka diperlukan pasokan listrik yang handal.
“Bekerja sama dengan PLN melalui skema kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi kami untuk menjamin kepastian pasokan listrik,” ujar Edy.
Bob Saril yang mewakili PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia menyatakan bahwa skema kerjasama ini merupakan bentuk komitmen PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk pembangunan fasilitas peleburan yang telah diharapkan.
“Dengan skema bisnis ini, kami dan PLN dapat mencoba bersama-sama menjajaki pasokan pembangkit yang sesuai dengan kebutuhan Huadi dan memberikan lebih banyak peluang kepastian ketersediaan listrik untuk fasilitas kami,” tambah Bob.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Dayatama Prima Energi Adrian Martowardojo mengatakan, saat ini smelter miliknya di Kalimantan Timur sudah beroperasi. Kolaborasi dengan PLN untuk mengoptimalkan lahan kosong bekas tambang untuk pembangunan PLTS terapung akan menambah bauran energi hijau untuk pasokan listrik smelter.
“PT Dayatama Prima Energi dan PLN sama-sama memiliki komitmen terhadap green energy sebagai energi masa depan. Kolaborasi ini akan menjadi langkah yang baik, kita dapat memanfaatkan lahan bekas tambang untuk menjadi void PLTS yang dapat digunakan untuk melistriki smelter kita, sekaligus menambah bauran energi hijau dalam portofolio PLN,” ujarnya.
Jing Bing dari China Energy menjelaskan komitmen perusahaan untuk menjadi industri hijau dibuktikan melalui kerjasama ini. Jing Bing menilai PLN memiliki kapasitas yang cukup untuk memasok kebutuhan listrik yang besar namun berbasis energi bersih.
“Kami akan membantu pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan emisi nol bersih pada tahun 2060. Dan saya juga berpikir itu bukan hanya misi kami tetapi juga tugas kami,” kata Jing Bin.
Direktur Utama PT Suryacipta Swadaya, Johannes Suriadjaja menjelaskan, saat ini kawasan industri terintegrasi berkembang pesat di Indonesia sejalan dengan langkah pemerintah untuk memberdayakan industri dalam negeri. Berdasarkan kawasan industri hijau yang diminati investor, kerja sama dengan PLN merupakan langkah strategis bagi perseroan.
“Bekerja sama dengan PLN merupakan langkah strategis, karena saat ini industri membutuhkan pasokan listrik yang tidak hanya tangguh tetapi juga ramah lingkungan. Dukungan listrik yang handal bisa kita dapatkan dari jaringan PLN bersama dengan Renewable Energy Certificate (REC). Pada saat yang sama kami juga membangun kerja sama dengan PLN untuk mengembangkan pembangkit EBT dan solusi cerdas yang komprehensif di kawasan terpadu. Hal ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi industri dan meningkatkan daya saing,” kata Johannes.