
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membagikan sekitar 5 juta kompor listrik 1.000 watt gratis sebagai pengganti tabung elpiji 3 kilogram tahun depan. Kementerian Keuangan menjelaskan belum membahas alokasi anggaran secara khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Belum pernah dibahas secara khusus (konversi ke kompor listrik), jadi belum ada alokasinya,” kata Staf Ahli Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan Made Arya Wijaya melalui SMS, Senin (19/9).
Made mengatakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengawal kajian teknis kebijakan konversi tabung elpiji 3 kg ke kompor listrik. Selain itu, Kementerian Keuangan akan mengkaji hasil kajian Kementerian ESDM terkait dampak terhadap anggaran.
Made menuturkan, sumber daya anggaran yang bisa diperoleh dari alokasi subsidi LPG 3 kg sudah mulai dikurangi seiring dengan program migrasi ke kompor listrik. “Kalau kebijakan sudah ditetapkan, kemungkinan alokasi subsidi dialihkan untuk membiayai itu (pembelian kompor listrik),” ujarnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo sebelumnya menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan program konversi tahun depan yang menargetkan 5 juta keluarga penerima manfaat. Dia memproyeksikan program ini bisa menghemat Rp 5,5 triliun setahun.
Lebih lanjut, jika jumlah keluarga penerima mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan dalam APBN bisa mencapai Rp 16,8 triliun per tahun.
“Penghematan ini dari mana? Hal ini karena biaya keekonomian per kilogram elpiji sekitar Rp20.000, sedangkan biaya keekonomian (panci induksi) sekitar Rp11.300 per kilogram setara listrik,” kata Darmawan, beberapa kali. Kemudian.
PLN telah memulai proyek percontohan di Solo dan Bali dengan membagikan kompor listrik 1.000 watt kepada dua ribu keluarga. Rencananya tahun ini akan mendistribusikan 300.000 paket.
Kompor listrik induksi tersebut akan disalurkan kepada pelanggan subsidi 450-900 VA sebagai bagian dari program pemerintah untuk mengurangi subsidi elpiji sebanyak 3 kg.
PLN akan menambah listrik kepada pelanggan bersubsidi yang akan mendapatkan kompor listrik secara cuma-cuma alias cuma-cuma. Pasalnya, satu tungku pada kompor induksi membutuhkan listrik minimal 1.000 watt.
Pemerintah akan mencabut penyaluran LPG 3 kilogram (kg) dan menyalurkan paket kompor listrik induksi secara bertahap. Paket kompor induksi yang akan dibagikan secara gratis terdiri dari unit kompor listrik induksi dengan dua buah hotplate masing-masing berkekuatan 1.000 watt.
Selain itu, terdapat dua unit furnitur pelengkap yaitu panci dan wajan yang dilengkapi modul Internet of Things atau IoT untuk menyimpan data konsumsi listrik. Dapur juga dilengkapi dengan media komunikasi data.
Paket tersebut juga sudah termasuk penggantian power limiter untuk penggunaan kompor induksi dan pemasangan fitting tambahan untuk penggunaan tenaga listrik.
Plt Dirjen Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana menjelaskan kompor induksi memiliki sejumlah parameter digital yang dilengkapi IoT untuk dapat memantau konsumsi listrik yang terintegrasi dengan billing system atau tagihan PLN.