
PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik tertinggi atau beban puncak listrik di wilayah tersebut melonjak sepanjang periode Aidilfitri 2023, terutama di daerah tujuan mudik dan wisata. Lonjakan itu tercatat meningkat dibandingkan beban puncak periode Lebaran 2022 tahun lalu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan beban puncak negara pada periode Lebaran tahun ini mencapai 29,9 gigawatt (GW) dengan kapasitas pasokan 44,5 GW. “Pertumbuhan penggunaan listrik mencerminkan pemerataan kegiatan masyarakat yang dulu terkonsentrasi di kota-kota besar, kini menyebar ke daerah-daerah,” kata Darmawan seperti dikutip Antara, Selasa (25/4).
Salah satu contoh daerah yang mengalami lonjakan beban puncak adalah Jawa Tengah. Pada Lebaran tahun ini, beban puncak di Jawa Tengah meningkat 6% menjadi 3.575 megawatt (MW) dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Di Jawa Timur, beban puncak tercatat sebesar 4.698 MW. Naik 2% dibanding mudik dan libur lebaran 2022. Sementara Banten yang merupakan kota industri mengalami kenaikan beban puncak 2,17% atau 42 MW dibanding tahun lalu.
Darmawan mengatakan, Bali yang merupakan daerah tujuan wisata mencatat peningkatan beban puncak hingga 811 MW, meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya, ekonomi Bali tumbuh, pariwisata tumbuh dan banyak yang memanfaatkan libur Idulfitri untuk berwisata ke Bali, katanya.
PLN mencatat kenaikan kelistrikan Sumatera jelang Idulfitri 2023. Beban puncak sistem kelistrikan Sumatera meningkat dari 5.863 MW menjadi 6.103 MW atau naik 4,1%.
Pada sistem kelistrikan Sulawesi, terjadi kenaikan beban puncak dari 1.327 MW menjadi 1.372 MW atau naik 1,03% pada malam takbiran. Sedangkan di Sulawesi Utara dan Gorontalo terjadi peningkatan dari beban puncak 365 MW menjadi 367 MW atau naik 1%.
Peningkatan juga terjadi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Darmawan mengatakan, PLN memprediksi kenaikan konsumsi listrik yang merata di seluruh wilayah akan terjadi hingga H+4 Aidilfitri 2023.
Menurut Darmawan, pertumbuhan konsumsi listrik di kota-kota besar akan kembali meningkat seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat bekerja di perkotaan. “Kami akan terus memantau untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan agar pasokan listrik tetap stabil,” katanya.