liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

PLN Pasok Listrik untuk Produksi Nikel PT ANTAM di Halmahera Timur

PLN Pasok Listrik untuk Produksi Nikel PT ANTAM di Halmahera Timur

PT PLN (Persero) berhasil memindahkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) dari Batanghari, Sumatera Selatan ke Halmahera Timur, Maluku Utara untuk memasok listrik bagi pabrik Smelter Feronikel milik PT Aneka Tambang, Tbk (Antam).

Kerja sama antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan bentuk dukungan terhadap industri hilir nikel di tanah air.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan memastikan pasokan listrik untuk Smelter Feronikel Halmahera Timur cukup untuk jangka panjang. Ia menilai ketersediaan pasokan listrik menjadi dasar sektor industri pertambangan nikel tumbuh pesat.

“Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, kebijakan hilirisasi nikel ini sangat penting untuk kita terapkan. Tugas kita di PLN adalah memastikan pasokan listrik untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi agar tercipta efek ganda melalui ketersediaan listrik, suplai untuk industri dan bisnis,” ujar Darmawan.

Darmawan menambahkan, penyalaan tahap pertama dengan daya 15 megawatt (MW) merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang telah disepakati kedua belah pihak pada Maret 2022. Kemudian pada Februari 2023 akan dilakukan tahap kedua. dinyalakan dengan daya 75 MW.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik tahap pertama sebesar 15 MW, dalam waktu sembilan bulan PLN berhasil menyinkronkan satu pembangkit 15 MW dari total lima pembangkit Sumsel 51 MW dan Jambi 60 MW yang telah dipindahkan. ke Halmahera Timur, dalam rangka optimalisasi pasokan listrik untuk peleburan PT Antam.

“Dalam hal ini kami ingin mendukung sepenuhnya PT Antam karena sebagai mitra BUMN, PT Antam adalah saudara PLN,” ujarnya.

Darmawan mengatakan, kerjasama ini juga menandakan sinergi antar BUMN untuk menggerakkan perekonomian nasional. Sebab, PT Antam merupakan Induk Industri Pertambangan Milik Negara yang fokus pada implementasi inisiatif pengembangan strategis berbasis hilir. Inisiatif ini sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas hasil tambang.

“Jika ini iluminasi pertama, maka akan ada iluminasi lagi. Dan kerjasama PT Antam-PLN akan semakin erat dengan chemistry yang lebih baik dengan satu tujuan yaitu menjadikan Indonesia lebih maju,” ujar Darmawan.

Direktur Pengembangan Bisnis Antam Dolok Robert Silaban mengatakan dimulainya listrik pertama ini merupakan langkah yang sangat penting bagi keberhasilan proyek pembangunan Smelter Feronikel di Halmahera Timur.

Saat ini, pihaknya sedang berkonsentrasi menyelesaikan proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur beserta infrastruktur pendukungnya.

“Atas nama PT Antam, saya mengapresiasi dimulainya aliran listrik dari PLN. Melalui sinergi positif dan komitmen yang solid antara PT Antam dengan PT PLN, implementasi PJBTL dapat dilaksanakan secara maksimal. Hal ini sangat bermanfaat dalam mempercepat penyelesaian Haltim. Tahap pembangunan Pabrik Feronikel,” kata Dolok.

Dolok menambahkan, seiring dengan selesainya pembangunan instalasi pembangkit listrik dan smelter, maka Smelter Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 Ton Nikel akan menambah portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang tahunan PT Antam sebesar 40.500 Ton Nikel. .

“Seiring dengan progres proses pengadaan listrik dan selesainya tahap pembangunan pabrik, direncanakan Pabrik Feronikel Haltim dapat mulai beroperasi pada semester II tahun 2023,” pungkas Dolok.