
Kinerja produksi dan penjualan nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan menurun sepanjang tahun 2022, baik untuk feronikel maupun bijih nikel.
Produksi phenonic ANTAM pada tahun 2022 sebesar 24.334 ton, turun 5,7% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 25.818 ton. Total penjualan feronikel mencapai 24.210 ton atau 6,8% lebih rendah dari penjualan tahun 2021 sebesar 25.992 ton.
Sekretaris Perusahaan ANTAM, Faisal Alkadrie mengatakan, produksi dan penjualan komoditas tambang mineral perseroan sepanjang tahun 2022 secara umum dipengaruhi oleh ketidakpastian situasi ekonomi dan geopolitik global serta situasi Pandemi Covid-19.
“Ini juga berpengaruh pada tingkat penyerapan kebutuhan komoditas dan harga jual logam dasar dan logam mulia di pasar internasional,” kata Faisal melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (6/2).
Sedangkan produksi bijih nikel periode Januari-Desember 2022 mencapai 8,62 juta wet metric ton (WMT). Dari jumlah tersebut, 81% atau 6,95 juta WMT dialokasikan untuk penjualan pasar domestik.
Hasil penjualan bijih nikel ini digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel. Produksi bijih nikel sepanjang tahun 2022 juga lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 11,01 juta wmt dengan realisasi penjualan sebesar 7,64 wmt.
ANTAM juga melaporkan produksi mineral bauksit sebesar 1,65 juta WMT sepanjang tahun 2022. Produksi bauksit tersebut digunakan untuk produksi Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan penjualan ke pihak ketiga sebesar 1,24 juta WMT. Rekor produksi bauksit ANTAM tahun ini juga dilaporkan turun dibandingkan produksi tahun sebelumnya sebesar 1,67 juta WMT.
Selanjutnya, untuk total penjualan alumina tahun 2022, ANTAM melalui anak usahanya yang mengoperasikan Pabrik CGA Tayan, PT Indonesia Chemical Alumina telah memproduksi 151.565 ton alumina. Angka ini meningkat 59% dari total produksi alumina tahun sebelumnya sebesar 95.209 ton alumina.
“Sepanjang tahun 2022, penjualan alumina mencapai 143.991 ton alumina, meningkat 8% dibandingkan volume penjualan tahun 2021 sebesar 133.001 ton alumina,” ujar Faisal.