
PLN melaporkan konsumsi listrik meningkat 6,6% hingga pertengahan Desember 2022. Peningkatan tersebut terutama berasal dari sektor industri dan komersial setelah sempat meredup pada 2020 hingga 2021. Permintaan terbesar berasal dari pengolahan mineral dan kilang atau smelter.
Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono mengatakan, peningkatan penyerapan listrik pascapandemi Covid-19 akan terus berlanjut hingga tahun berikutnya. Keberadaan smelter disebut mampu menggunakan listrik sebesar 280-300 megawatt (MW).
“Tahun ini pertumbuhannya meningkat di atas 6%. Yang menarik dari sisi kebutuhan industri meningkat setelah menurun di masa Pandemi Covid-19,” kata Warsono saat ditemui di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Senin (19/12).
Dalam proyeksi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPLT) 2019-2028, total kebutuhan tenaga listrik akan meningkat rata-rata sebesar 6,42% dalam kurun waktu 10 tahun.
Perhitungan ini berdasarkan asumsi peningkatan kebutuhan listrik dari beberapa kawasan industri khusus yang dibangun pemerintah untuk kepentingan program hilirisasi produksi mineral.
“Untuk 10 tahun ke depan, kami akan menyusun RUPTL baru karena yang sebelumnya sudah tidak sesuai, karena ada pusat pertumbuhan baru di Indonesia Timur dan Kalimantan, khususnya IKN dan Kawasan Industri di Sulawesi,” kata Warsono.
Apalagi, penyerapan listrik dari sektor peleburan tahun ini mencapai 280 hingga 300 MW. Total permintaan baru diperkirakan mencapai 800 hingga 1.000 MW. “Tahun ini di Sulawesi ada 280 MW per pelanggan. Kemudian akan ada permintaan baru secara bertahap hingga 1.000 MW pada 2025 hingga 2027,” kata Warsono.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga akhir tahun 2021 terdapat 21 smelter yang dikelola pemerintah yang terdiri dari 15 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter besi, 2 smelter tembaga, dan 1 smelter mangan.
Sedangkan di sisi lain terdapat 32 unit peleburan milik swasta yang masih dalam tahap pembangunan atau konstruksi. Kementerian ESDM berencana mencatatkan pembangunan 7 smelter tambahan tahun ini dan 53 unit smelter pada 2023.