
PT PLN (Persero) meresmikan Pusat Kendali Flores untuk memastikan sistem pemantauan pasokan listrik di Labuan Bajo berjalan dengan baik. Pusat kendali jaringan ini disiapkan PLN untuk menyukseskan KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
“Kehadiran Pusat Kendali ini tentunya akan membuat kelistrikan di Pulau Flores semakin handal sehingga sangat siap untuk KTT ASEAN,” kata General Manager PLN Unit Induk Nusa Tenggara Timur I Gede Agung Sindu Putra dalam keterangan tertulisnya. keterangan tertulis, Senin (17/4).
Sindu mengatakan, sebelumnya sistem kelistrikan Flores dibagi dua, Sistem Flores Barat dari Labuan Bajo hingga Bajawa, dan Sistem Flores Timur dari Ende hingga Maumere. Kini kedua sistem telah terhubung (connected) sejak 29 Juli 2021.
Di dalam Flores Control Center terdapat Flores Regional Control Center (RCC) dan Maumere Distribution Control Center (DCC) yang merupakan pusat kendali distribusi listrik sistem Flores dari Labuan Bajo sampai Maumere dan pusat kendali distribusi listrik dari Pulau Flores. .
“Tidak hanya untuk KTT ASEAN, dengan sistem yang andal ini kami (PLN) optimis dapat membantu peningkatan produktivitas masyarakat,” lanjut Sindu.
Sindu menambahkan, kesiapan Flores menghadapi KTT ASEAN juga didukung beberapa jenis pembangkit listrik antara lain pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Selain itu, juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTM), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar dari Labuan Bajo hingga Maumere.
Seluruh listrik dari pembangkit disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt (kV) dan 150 kV serta jaringan distribusi 20 kV.
Sementara itu, RCC Flores saat ini mengoperasikan 9 Gardu Induk (GI) 70 kV dan 2 GI 150 kV, serta transmisi SUTT 70 kV sepanjang 819.474 km rangkaian (km) yang terdiri dari 1.250 unit menara, dan SUTT 150 kV sepanjang 51.780 km dan total 51.780 km. menara yang telah dibangun dari Labuan Bajo hingga Maumere.
Dengan demikian fasilitas RCC dan DCC ini menjadi pengendali dan pengawas seluruh sistem kelistrikan di Pulau Flores selama 24 jam, dimana sumber listriknya berasal dari pembangkit listrik di Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Ropa, Maumere, Larantuka dan sekitarnya, ” pungkas Sindu.