liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Serapan Domestik Minim, Hasil Hilirisasi Tambang Mayoritas Diekspor

Serapan Domestik Minim, Hasil Hilirisasi Tambang Mayoritas Diekspor

Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri dengan membangun puluhan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau peleburan. Namun, sebagian besar produk mineral yang diolah selama ini ditujukan untuk pasar ekspor karena kurangnya daya serap di dalam negeri.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan lambatnya penyerapan produk pengolahan mineral oleh industri maju di Tanah Air berdampak pada produk mineral rafinasi yang sebagian besar harus menjadi komoditas ekspor.

Produk yang dimaksud adalah hasil pemurnian bijih nikel yaitu feronikel dan nickel pig iron. Nasib serupa dialami bijih bauksit olahan, Chemical Grade Alumina (CGA) dan Smelter Grade Alumina (SGA) yang dijual ke Malaysia dan China.

“Sebagian besar produk hasil pengolahan dan pemurnian mineral lain, seperti Pasir Silika Besi Rendah masih diekspor,” kata Arifin dalam Rapat Koordinasi Penanaman Modal Nasional 2022, Rabu (30/11).

Dalam kesempatan tersebut, Arifin menjelaskan saat ini pemerintah sedang mengembangkan 53 proyek peleburan yang terdiri dari 17 unit peleburan terintegrasi dan 36 smelter mandiri.

Smelter terintegrasi adalah smelter yang terhubung dari hulu hingga hilir proses penambangan mineral. Ke-17 proyek tersebut terdiri dari 2 smelter besi, 1 smelter tembaga, 7 smelter bauksit, dan 7 smelter nikel. Sejauh ini baru ada 5 unit peleburan dan sisanya 12 unit masih dalam tahap pembangunan.

Sedangkan 36 proyek smelter stand alone terdiri dari 23 smelter nikel, 4 smelter bauksit, 3 smelter tembaga, 2 smelter besi, 2 smelter timbal dan seng, serta 2 smelter mangan. Dari jumlah tersebut, 16 smelter sudah beroperasi, dan sisanya masih dalam tahap pembangunan.

Smelter yang berdiri sendiri adalah smelter milik perusahaan yang terpaksa membeli bahan tambang dari badan usaha lain di sekitar lokasi smelter karena tidak memiliki tambang sendiri.

“Perlu integrasi supply chain antara tambang dan smelter yang berdiri sendiri serta mengintegrasikan industri yang menggunakan bahan mineral olahan. Sekarang kami berharap ke depan industri ini semakin berkembang,” ujar Arifin.