
PT Surveyor Indonesia sebagai pihak yang melakukan verifikasi penerima subsidi sepeda motor listrik menyebutkan, baru 114 aplikasi yang terkonfirmasi menerima subsidi sepeda motor listrik.
Direktur Komersial Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya mengatakan hal itu karena masih relatif sedikit pihak yang tertarik untuk mensubsidi sepeda motor listrik.
Saifuddin mengatakan hal tersebut sangat disayangkan karena pemerintah telah memberikan kuota subsidi 200 ribu unit sepeda motor listrik kepada masyarakat tahun ini. Program subsidi kendaraan listrik ini sudah berjalan sejak Maret 2023.
“Saat ini ada 112 sepeda motor yang penggunanya sudah diverifikasi dan memenuhi kriteria, serta sedang menunggu proses STNK. Sedangkan dua lainnya sudah selesai STNK-nya. Jadi hanya 114 sepeda motor listrik yang sudah diverifikasi,” ujar Saifuddin. dalam konferensi pers di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Ia mengatakan, masyarakat kurang berminat membeli sepeda motor listrik karena harus mengikuti persyaratan yang cukup rumit. Selain itu, pemerintah juga menerapkan seleksi ketat bagi penerima subsidi sepeda motor listrik.
Lebih lanjut, kata Saifuddin, ada empat kriteria masyarakat yang bisa mendapatkan subsidi, mulai dari penerima subsidi upah, bantuan produktif usaha mikro, penerima kredit usaha rakyat, dan penerima subsidi listrik 450-900 VA.
“Sehingga masyarakat bisa mendapatkan sepeda motor listrik bersubsidi, dengan cara mendaftar di distributor resmi yang ditunjuk oleh produsen sepeda motor listrik tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, saat ini ada 226 dealer resmi yang menjual sepeda motor listrik bersubsidi. Pedagang harus memenuhi kriteria yang ditetapkan Kementerian Perindustrian.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan ada dua program bantuan pemerintah untuk kepemilikan sepeda motor listrik. Baik pembelian sepeda motor listrik baru maupun konversi sepeda motor konvensional ke listrik masing-masing seharga Rp 7 juta per unit.
“Sepeda motor listrik yang mendapat bantuan pemerintah adalah yang diproduksi di Indonesia dengan TKDN 40% atau lebih,” kata Febrio dalam jumpa pers, Senin (6/3).
Febrio menegaskan, produsen sepeda motor listrik juga tidak boleh menaikkan harga jualnya saat program ini diterapkan.
Berdasarkan laporan Insentif Kendaraan Listrik dari tim riset University of California, skema subsidi kendaraan listrik telah diterapkan di beberapa negara pasar utama setidaknya sejak 2019.