Unit Distribusi Utama (UID) PLN Jakarta Raya menjamin tidak ada penggantian meteran listrik bagi pelanggan dengan daya listrik dari 450 Volt Ampere (VA) hingga 900 VA yang mendapatkan paket kompor induksi gratis.
General Manager PLN IUD Jakarta Raya, Doddy Pangaribuan mengatakan, pihaknya tidak akan mengganti meteran manual milik keluarga penerima manfaat dengan meteran listrik berbasis token atau prabayar.
PLN UID Jakarta Raya menargetkan penyaluran 10.000 unit kompor induksi untuk warga di ibu kota hingga akhir tahun ini. “Tidak ada penggantian meteran, hanya penggantian Miniature Circuit Breaker (MCB) dari 2 ampere menjadi 16 ampere dan dari 4 ampere menjadi 20 ampere,” kata Doddy kepada Katadata.co.id, Senin (19/9). .
MCB adalah salah satu komponen instalasi listrik rumah yang berfungsi sebagai sistem proteksi pada instalasi listrik jika terjadi beban lebih dan korsleting. MCB bekerja sebagai pendeteksi arus listrik yang melebihi batas. MCB akan mematikan aliran listrik jika terjadi korsleting.
PLN mengatakan paket kompor induksi dan alat masak tersebut diberikan gratis kepada pelanggan dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA. Selain itu, pelanggan juga mendapatkan fasilitas gratis pemasangan dan listrik tambahan gratis.
Untuk pelanggan dengan daya listrik 450 VA akan ditingkatkan menjadi 3.500 VA, sedangkan 900 VA akan ditingkatkan menjadi 4.400 VA. PLN akan membuat saluran listrik baru di rumah tersebut. Selisih daya listrik tambahan tersebut hanya dapat digunakan untuk kompor induksi, tidak untuk keperluan lainnya.
“Yang menambah PLN, bukan pelanggan. Kalau pelanggan tambah daya, bayar, kalau PLN tidak. Itulah bedanya. Sebenarnya apa yang diucapkan tidak perlu menambah kekuatan, maksudnya seperti itu,” ujar Doddy Pangaribuan kepada Katadata.co.id, Jumat (16/9).
Biaya listrik setelah pemasangan ditanggung oleh penerima manfaat. “Kalau bayar bulanan ya bayar sendiri. Kenaikan biaya listrik ini tentu sesuai dengan penggunaan kompor. Yang jelas, memasak dengan kompor induksi lebih hemat dibanding kompor LPG,” ujar Doddy.
Sebelumnya diberitakan, setelah penerima manfaat menerima paket kompor induksi, PLN tidak akan menarik atau mengambil kompor pelanggan atau tabung elpiji 3 kg milik pelanggan.
Doddy menyebut program itu sebagai sosialisasi penggunaan kompor induksi yang tidak mengharuskan pelanggan tukar menyerahkan kompor dan tabung elpijinya.
“Rencana besarnya sebenarnya pencabutan elpiji secara bertahap, tapi tidak mungkin PLN mencabut kompor elpiji karena bukan kewenangan kami. Bahwa pemerintah mencabut atau mengontrol pendistribusian barel gas itu soal lain. Itu domain pemerintah. pemerintah, bukan PLN,” kata Doddy.
Dalam satu paket kompor induksi, Doddy memperkirakan setiap paketnya bernilai Rp 2,5 juta. Perhitungan ini berdasarkan harga kompor induksi Rp 1,2 juta, panci dan wajan Rp 500.000, tambahan energi dan biaya pemasangan Rp 800.000. “Ini perkiraan kasarnya, Rp 2,5 juta per bungkus,” kata Doddy kepada Katadata.co.id, Jumat (16/9).
