liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Vale Mulai Konstruksi Proyek Smelter Nikel yang Terbesar di Dunia

Vale Mulai Konstruksi Proyek Smelter Nikel yang Terbesar di Dunia

PT Vale Indonesia memulai groundbreaking proyek penambangan dan pengolahan (smelting) pabrik nikel Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Minggu (27/11). Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya proyek yang ditargetkan selesai pada 2025.

Proses penambangan dan peleburan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan; Presiden Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy; CEO Vale SA Eduardo Bartolomeo; Ketua Huayou Zhejiang Cobalt Chen, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, Bupati Kolaka H. Ahmad Safei, dan Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek ini harus segera dimulai karena proyek ini merupakan kunci untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Indonesia kini memiliki smelter nikel terbesar di dunia.

“Di Halmahera ada (kapasitas) 20.000 ton, sudah diekspor. Di Morowali 30.000 ton, di sini di Pomalaa 120.000 ton, jadi kita terbesar di dunia,” kata Luhut.

Lokasi tambang nikel dan tambang PT Vale Indonesia di Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Minggu (27/11/2022). (Katadata/Selamat Fajar)

Ia juga menegaskan akan mengawasi beberapa perizinan yang belum rampung untuk proyek ini. “Masalah izin, Amdal yang terlambat, akan segera kami selesaikan. Jadi tidak ada pembicaraan proyek ditunda karena prosedur,” katanya.

Presiden Direktur Vale, Febriany Eddy mengatakan, dimulainya proyek ini merupakan hari bersejarah tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia, karena menandai dimulainya proses transformasi energi di Indonesia.

“Kami bangga memulai proyek pengembangan blok Pomalaa yang akan menjadi bagian penting dari upaya percepatan hilirisasi nikel di Indonesia. Kehadiran blok Pomala merupakan salah satu bentuk komitmen Vale untuk berkontribusi bagi masa depan ekosistem elektrifikasi di Indonesia,” ujar Febriany.

Ia menambahkan, proyek ini membutuhkan investasi US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 65,7 triliun. Pabrik pengolahan atau smelter yang sedang dibangun akan menggunakan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan mengolah nikel menjadi MHP (Mix Hydroxide Precipitate) yang merupakan bahan baku utama untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

“Diperkirakan kapasitas produksi mencapai 120.000 ton per tahun dalam bentuk MHP (mix hydroxide precipitate). Proyek ini sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp 65,7 triliun dan merupakan investasi terbesar HPAL,” ujarnya.

Smelter tersebut tidak akan menggunakan listrik dari batu bara dan ditargetkan menyerap sekitar 12.000 tenaga kerja untuk pembangunan dan pengoperasian tambang dan smelter tersebut.